lateposting nih ceritanya.. hehhehe
17 April 2013
Tidak terasa, waktu sungguh berlalu sangat cepat. Masih ku ingat setahun yang lalu. Kejadian yang sangat menyedihkan sekaligus paling memalukan yang pernah saya alami selama hidup.
INAUGURASI
sebuah kejadian yang takkan terlupakan. Kejadian setahun yang lalu. Mungkin bagi sebagian orang sangat menyenangkan. Tapi tidak bagi saya dan keempat temanku. Kejadian ini malah membuat saya takut. Setiap mendengarnya jantung berdetak lebih cepat, dan bayangan peristiwa itu kembali muncul setahun yang lalu.
Bercerita kembali pada setahun yang lalu,
Sebagai mahasiswa baru di setiap universitas pastilah harus melalui serangkaian kegiatan kemahasiswaan, agar diterima oleh lembaga Keluarga Mahasiswa di fakultas masing-masing. Beberapa tahap telah kami lalui, tibalah pada tahap akhir yang harus dilalui. Tahap pengukuhan. Sebuah perayaan. Namun tak berhasil kami lalui. Disebabkan beberapa hal. Tanpa kami sadari. Saya dan keempat teman saya berasal dari latar belakang yang sama. Kami dari keluarga yang tidak mengijinkan anak perempuannya bergaul hingga malam hari di kampus. Akhirnya kami tidak bisa tinggal latihan acara sampe malam hari, bahkan tidak bisa mengikuti rapat yang bahkan bisa selesai dini hari. Jadilah kami jarang hadir pada pengumpulan inaugurasi. Inilah yang menjadi pertimbangan para senior untuk mengikutkan kami pada kegiatan inaugurasi ini.
Suatu kali pada hari sabtu, latihan dimulai dari pagi hari dan belum juga selesai sore harinya. Pada saat itu saya datang. Sebelum-sebelumnya juga saya datang. Tapi karena pada hari itu saya sudah merasah resah latihan tak kunjung selesai dan latihannya pun tidak berjalan secara maksimal. Saya mengingat pesan mama, untuk pulang tidak terlalu sore. Dengan memberanikan diri saya meminta izin kepada salah seorang senior perempuan saya. Awalnya saya ditanya alasan kenapa saya ingin pulang lebih dulu ketimbang teman saya yang lain. Waktu itu saya bertiga pergi meminta izin. Sangat panjang proses meminta izin, bahkan memerlukan air mata agar saya bisa dipercaya dan diizinkan pulang. Salah satu hal inilah juga yang membuat saya berpikir dua kali tiap ingin menghadiri pengumpulan ini.
yaah.. berkat keseringan minta izin tiap kali datang pengummpulan, itupun kami sudah jarang datang. Membuat kami tidak diikutkan inaugurasi. Dan kami baru diberitahukan pada H-1 acara. Sungguh sangat menyedihkan. Belum lagi kami dipanggil untuk menghadap setelah pemberitahuan itu di himpunan jurusan kami. Di sana kami harus menghadapi serangan buas dari senior. Bukan serangan fisik, tapi mental. Sangat banyak kata yang terlontar dari bibir cantik senior perempuan ini. Kami sama-sama wanita, tapi ternyata dia tak bisa memahami perasaan sesama kaum wanita. Kami malu. Dimarahi habis-habisan di depan umum. Ditonton banyak mata, yang tak satupun membela kami. Pembelaan yang keluar dari mulut kami pun tak bisa dia terima. saya dan keempat teman saya hanya bisa menelan ludah bahkan menggigit bibir untuk bisa menahan air mata yang sudah tak sabar membanjiri.
Sepeninggalan kami dari tempat itu barulah air mata membanjiri. Sungguh menyayat hati perkataannya. Itulah awal saya membenci kata inaugurasi. yaahh.. kami tidak berhasil di inaugurasi. Tapi setelah inaugurasi berlangsung kami diberitahukan bahwa kami tetap masuk dalam keluarga mahasiswa. Namun semuanya sudah berbeda. Bukan perasaan senang yang muncul. Tapi rasa sakit hati itu masih terasa.
Selama setahun saya tak pernah menonton inaugurasi fakultas-fakultas lain di universitas saya. Entahlah kenapa. Hasrat untuk menonton pun sudah tak ada. Namun pada hari ini muncul keberanian. Inaugurasi yang pertama kali saya tonton. Inaugurasi Fakultas saya sendiri. Inaugurasi yang mengusirku setahun lalu. Inaugurasi yang membuatku malu. Inaugurasi yang takkan pernah kualami. yaah.. bukanlah sesuatu yang membahagiakan. Hanya kejadian pahit. Setidaknya menjadi batu kerikil dalam kehidupan..
17 April 2013
Tidak terasa, waktu sungguh berlalu sangat cepat. Masih ku ingat setahun yang lalu. Kejadian yang sangat menyedihkan sekaligus paling memalukan yang pernah saya alami selama hidup.
INAUGURASI
sebuah kejadian yang takkan terlupakan. Kejadian setahun yang lalu. Mungkin bagi sebagian orang sangat menyenangkan. Tapi tidak bagi saya dan keempat temanku. Kejadian ini malah membuat saya takut. Setiap mendengarnya jantung berdetak lebih cepat, dan bayangan peristiwa itu kembali muncul setahun yang lalu.
Bercerita kembali pada setahun yang lalu,
Sebagai mahasiswa baru di setiap universitas pastilah harus melalui serangkaian kegiatan kemahasiswaan, agar diterima oleh lembaga Keluarga Mahasiswa di fakultas masing-masing. Beberapa tahap telah kami lalui, tibalah pada tahap akhir yang harus dilalui. Tahap pengukuhan. Sebuah perayaan. Namun tak berhasil kami lalui. Disebabkan beberapa hal. Tanpa kami sadari. Saya dan keempat teman saya berasal dari latar belakang yang sama. Kami dari keluarga yang tidak mengijinkan anak perempuannya bergaul hingga malam hari di kampus. Akhirnya kami tidak bisa tinggal latihan acara sampe malam hari, bahkan tidak bisa mengikuti rapat yang bahkan bisa selesai dini hari. Jadilah kami jarang hadir pada pengumpulan inaugurasi. Inilah yang menjadi pertimbangan para senior untuk mengikutkan kami pada kegiatan inaugurasi ini.
Suatu kali pada hari sabtu, latihan dimulai dari pagi hari dan belum juga selesai sore harinya. Pada saat itu saya datang. Sebelum-sebelumnya juga saya datang. Tapi karena pada hari itu saya sudah merasah resah latihan tak kunjung selesai dan latihannya pun tidak berjalan secara maksimal. Saya mengingat pesan mama, untuk pulang tidak terlalu sore. Dengan memberanikan diri saya meminta izin kepada salah seorang senior perempuan saya. Awalnya saya ditanya alasan kenapa saya ingin pulang lebih dulu ketimbang teman saya yang lain. Waktu itu saya bertiga pergi meminta izin. Sangat panjang proses meminta izin, bahkan memerlukan air mata agar saya bisa dipercaya dan diizinkan pulang. Salah satu hal inilah juga yang membuat saya berpikir dua kali tiap ingin menghadiri pengumpulan ini.
yaah.. berkat keseringan minta izin tiap kali datang pengummpulan, itupun kami sudah jarang datang. Membuat kami tidak diikutkan inaugurasi. Dan kami baru diberitahukan pada H-1 acara. Sungguh sangat menyedihkan. Belum lagi kami dipanggil untuk menghadap setelah pemberitahuan itu di himpunan jurusan kami. Di sana kami harus menghadapi serangan buas dari senior. Bukan serangan fisik, tapi mental. Sangat banyak kata yang terlontar dari bibir cantik senior perempuan ini. Kami sama-sama wanita, tapi ternyata dia tak bisa memahami perasaan sesama kaum wanita. Kami malu. Dimarahi habis-habisan di depan umum. Ditonton banyak mata, yang tak satupun membela kami. Pembelaan yang keluar dari mulut kami pun tak bisa dia terima. saya dan keempat teman saya hanya bisa menelan ludah bahkan menggigit bibir untuk bisa menahan air mata yang sudah tak sabar membanjiri.
Sepeninggalan kami dari tempat itu barulah air mata membanjiri. Sungguh menyayat hati perkataannya. Itulah awal saya membenci kata inaugurasi. yaahh.. kami tidak berhasil di inaugurasi. Tapi setelah inaugurasi berlangsung kami diberitahukan bahwa kami tetap masuk dalam keluarga mahasiswa. Namun semuanya sudah berbeda. Bukan perasaan senang yang muncul. Tapi rasa sakit hati itu masih terasa.
Selama setahun saya tak pernah menonton inaugurasi fakultas-fakultas lain di universitas saya. Entahlah kenapa. Hasrat untuk menonton pun sudah tak ada. Namun pada hari ini muncul keberanian. Inaugurasi yang pertama kali saya tonton. Inaugurasi Fakultas saya sendiri. Inaugurasi yang mengusirku setahun lalu. Inaugurasi yang membuatku malu. Inaugurasi yang takkan pernah kualami. yaah.. bukanlah sesuatu yang membahagiakan. Hanya kejadian pahit. Setidaknya menjadi batu kerikil dalam kehidupan..
