TOWR IV ~ ainun's diary

5 Desember 2012
Assalamualaikum :D
Telat ngeposting hahahha

Masih dalam rangkaian acara TOWR FLP (Forum Lingkar Pena) pada tanggal 1-2 Desember 2012. Setelah mengikuti serangkaian kegiatan sekolah menulis sebanyak 4 kali pertemuan di kampus. Akhirnya tibalah puncak acara penerimaan kader baru yang diselenggarakan di Malino.

Acaranya sangat menarik, banyak pengalaman yang bisa saya dapatkan selama kami di malino. Di sana, kami sudah dipenuhi oleh jadwal kegiatan yang lumayan padat. Di mulai pada saat kami datang, kami makan siang bersama, kemudian di lanjutkan dengan acara pembukaan acara. Setelah itu kami diberi waktu sholat ashar dan bersih-bersih. Sorenya lanjut satu materi yaitu materi mengenai keFLPan. Mulai dari awal terbentuknya, pendirinya, dan segala hal lainnya yang menyangkut keFLPan. Dari sini juga saya baru mengetahui bahwa FLP adalah organisasi kepenulisan terbesar di dunia. Dimana FLP ini sudah terbesar di 30 kota. Bahkan sudah ada di beberapa negara. Negara yang saya ingat yaitu Hongkong, Jerman, dll.

Pada malam harinya diadakan acara bedah cerpen, dimana cerpen yang kami buat dari rumah yang telah dikumpulkan sebelum kami berangkat. Lumayan deg-degan juga apalagi kami masih pemula. Cerpen tersebut akan dibedah oleh kakak-kakak yang telah berpengalaman dan lebih dulu berkecimpung dalam bidang kepenulisan. Cerpen yang saya buat berjudul Gadis Cilik Pertamina, terinspirasi oleh anak kecil yang sering saya lihat di SPBU depan kampus. Awalnya saya memang akan mengangkat tema anak jalanan, dan tiba-tiba saja teringat akan sosok kecil gadis itu. Komentar dari vasilitator tidak terlalu buruk. Dari segi judul beberapa diantara mereka judul sudah menarik dan mengundang rasa penasaran untuk membacanya. tapi dari segi diksi masih kurang. Perlu memperbanyak kosa kata yang indah sehingga mengandung makna tersirat dan tidak mudah ditebak.

Sebangunnya kami dari tidur yang tidak terlalu lelap. Karena yah rasanya tidur masih belum cukup lama. Bersama-sama kami melaksanakan shalat sunnah lail, untuk menambah kekhusyuan di subuh itu kami juga membaca Al-qur'an dan qultum untuk menambah keimanan kita.

Kami disambut dengan embun dan hembusan angin malino yang sejuk luar biasa. Agak menggigil memang tapi sungguh ini sangat segar. Apalagi matahari belum menduduki singgasananya. Untuk semakin menyegarkan diri kami melakukan sedikit pemanasan, yaitu berupa olah raga ringan. Selain itu ada juga games yang melatih konsentrasi. Sangat menarik.. dan seru. hahah

Nah ini dia acara yang ditunggu-tunggu yaitu wisata menulis. Kami dikelompok-kelompokkan sama seperti pada saat bedah cerpen. Kebetulan saya mendapat kelompok paling terakhit yaitu kelompok 6. Awalnya saya juga sangat penasaran dengan acara ini, dari namanya saja (re: wisata menulis) sudah unik dan baru saya dengar. Ternyata wisata menulis adalah kita pergi ke tempat wisata alam dan selama disana kami diberikan waktu untuk menciptakan karya dari tulisan kami. Baik itu berupa cerpen ataupun puisi. Sempat ada sedikit perubahan tempat wisata yang akan kami kunjungi. Nah ternyata kami mengunjungi tempat wisata air terjun bulan. Sebelum bisa sampai ke sana kami harus melalui tangga seribu. Sungguh kebesaran Allah SWT ternyata saya bisa melaluinya. Karena selama perjalan di tangga tersebut saya sudah banyak mengeluh dah selalu mengatakan bahwa saya tidak sanggup. Sangat banyak tangga yang harus kami tapaki. belum lagi terjalnya medan. Kaki sudah berteriak tak sanggup, pegalnya luar biasa, dan keringat yang bercucuran dari dahi dan badan sudah membanjiri. Itulah penderitaan yang saya rasa. Tapi ketika sampai dibawah, air mengalir derasnya dari puncak tebing. Suara yang terdengar hanya percikannya. Sungguh keindahan yang luar biasa.

Tak hentinya saya berdecak kagum. Dengan memberanikan diri, saya mulai melangkahkan kaki dan menyatukan diri dengan suasana yang ditawarkan. Air yang mengalir dipergelangan kaki sungguh dingin. Dengan penuh semangat saya mulai mencari batu yang bisa saya sandari dan mulai menuangkan isi kepala saya di atas kertas. Kata demi kata mengalir dengan lancar dan tangan pun bergerak dengan lincah di atas kertas. Terciptalah puisi yang berjudul potret emas berisikan keindahan air terjun bulan dan kebersamaan dengan teman-teman di FLP.

Yah pulangnya pun menderita, kami harus kembali melalui tangga seribu. Itu adalah satu-saatunya akses menuju tempat peristirahatan kami.

Alhamdulillah setelah rangkaian tersebut kami berhasil menjadi anggota FLP (Forum Lingkar Pena) ranting unhas :D Selamat buat teman-teman seperjuangan yang telah dikukuhkan. :D Tetap semangat dan teruslah berkarya. >.<